Langsung ke konten utama

Anies Baswedan



Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 47 tahun adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ke-26 di Kabinet Kerja yang menjabat sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016. Dalam pertengahan periode Kabinet, Ia digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dalam perombakan Kabinet 27 Juli 2016. Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Ia merupakan cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan. Ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Menjelang pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, ia ikut mencalonkan diri menjadi calon presiden lewat konvensi Partai Demokrat. Ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur pada Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017.

KARIR ANIES BASWEDAN :
KREDIBILITAS ANIES BASWEDAN :

NASIONAL

Harian Rakyat Merdeka, The Golden Awards pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) harian ini yang ke 14 pada Juni 2013. Anies dipilih atas inspirasinya di bidang pendidikan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Selain Anies tokoh yang mendapatkan penghargaan ini adalah Johan Budi SP (Juru Bicara KPK) dan Ignasius Jonan (Dirut PT KAI). Pada Agustus 2013, Anies Baswedan mendapatkan Anugerah Integritas Nasional dari Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Penilaian ini didasari atas survey yang dilakukan pada 2012 tentang persepsi masyarakat terhadap sejumlah tokoh nasional.

 Anies terpilih bersama beberapa tokoh lain seperti Komaruddin Hidayat, Abraham Samad, serta Mahfud MD. Menurut Ketua Kupas Ai Mulyadi Mamoer, mereka yang terpilih adalah mereka yang jujur, bertanggungjawab, visioner, disiplin, bisa bekerja sama, adil dan peduli.  Dompet Dhuafa memberikan penghargaan Dompet Dhuafa Award 2013 kepada Anies Baswedan pada Juli 2013. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai telah memberikan inspirasi kebajikan bagi masyarakat dan berkontribusi bagi bangsa. Anies Baswedan menerima penghargaan kategori pendidikan. Ia dipilih karena usahanya melunasi janji kemerdekaan di bidang pendidikan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Selain Anies Baswedan beberapa tokoh menerima penghargaan ini antara lain, Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden), Warsito Purwo (Ketua Umum Masyarakat dan Ilmuwan Teknologi Indonesia), serta Irma Suryati (penggerak kaum difabel). Anies Baswedan juga menerima penghargaan Tokoh Inspiratif dalam Anugerah Hari Sastra Indonesia. Penghargaan ini diberikan pada saat perayaan Hari Sastra Nasional pada 3 Juli 2013 di Balai Budaya Pusat Bahasa, Rawamangun, Jakarta. Anies mendapat penghargaan kategori tokoh inspiratif. Anies dirasa memiliki track record serta kepedulian dalam memperjuangkan kemajuan untuk Indonesia.

INTERNASIONAL
  • Gerald Maryanov Award
Pada 2004 Anies Baswedan menerima penghargaan Gerald Maryanov Fellow dari Departemen Ilmu Politik Universitas Northern Illinois.
  • 100 Intelektual Publik Dunia
Pada 2008 Majalah Foreign Policy memasukkan Anies Baswedan dalam 100 Intelektual Publik Dunia. Anies merupakan satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar hasil rilis majalah tersebut. Dalam daftar itu nama Anies sejajar dengan tokoh dunia seperti Noam Chomsky (tokoh perdamaian), para penerima nobel seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen.
  • Young Global Leaders
Jiwa kepemimpinan Anies Baswedan juga membuahkan hasil dengan hadirnya nama Anies dalam salah satu Young Global Leaders pada Februari 2009 yang diberikan oleh World Economic Forum.
  • 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia
Dua tahun berselang setelah mendapat penghargaan 100 Intelektual Publik Dunia, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang. Dalam edisi khusus “20 orang 20 tahun”, Majalah ini menampilkan 20 tokoh yang diperkirakan akan menjadi perhatian dunia. Mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang. Menurut majalah itu Anies Baswedan dinilai sebagai salah satu tokoh calon pemimpin Indonesia masa mendatang. Nama Anies berdampingan dengan Vladimir Putin (Perdana Menteri Rusia), Hugo Chavez (Mantan Presiden Venezuela), David Miliband (Menteri Luar Negeri Inggris), Rahul Gandi (Sekjen Indian National Congress India), serta Paul Ryan (politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS).
  • PASIAD Education Award
Anies Baswedan menerima penghargaan dari The Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Countries (PASIAD) kategori Pendidikan dari Pemerintah Turki pada tahun 2010. Penghargaan ini diberikan kepada pengajar, pelajar maupun individu yang telah berkontribusi untuk dunia pendidikan. Anies Baswedan menerima penghargaan ini karena telah membuat anak-anak muda terbaik untuk mengajar di daerah terpencil yang jauh dari akses pendidikan melalui program Indonesia Mengajar.
  • Nakasone Yasuhiro Award
Anies Baswedan menerima Nakasone Yasuhiro pada Juni 2010. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuhiro Nakasone. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang visioner yang membawa perubahan dan memiliki daya dobrak, demi tercapainya abad 21 yang lebih cerah. Anies dirasa adalah salah satu sosok visioner tersebut. Hanya beberapa orang asal Indonesia yang pernah menerima penghargaan bergengsi ini, seperti Rizal Sukma (Peneliti CSIS) dan Wayan Karna (Dekan ISI Denpasar).
  • 500 Muslim Berpengaruh di Dunia
Penghargaan yang diterima Anies Baswedan juga hadir dari kawasan Timur Tengah. The Royal Islamic Strategic Studies Center, Jordania, memasukkan nama Anies dalam daftar The 500 Most Influential Muslims pada Juli 2010. Penghargaan ini diberikan untuk 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.

DAYA TARIK
·         Anies Baswedan ialah sosok muda yang inspiratif dan juga dekat dengan kaum muda. Sebab alasa tersebut , Jokowi meminta Anies sebagai juru bicara Jokowi dengan Jusuf Kalla
·         20 Orang Penting dalam 20 Tahun Mendatang, Anies menjadi salah satu dari World’s 20 Future Figure dari Majalah Foresight yaitu 20 orang yang diprediksi akan mengubah dunia dalam 20 tahun yang akan datang.
·         Menurut Sandiaga, dirinya memiliki kekuatan dalam persoalan ekonomi, infrastruktur, membangun kesejahteraan masyarakat, menjaga kestabilan harga, serta menjaga agar ketimpangan sosial tidak berlanjut.

KESAMAAN

Visi:
Jakarta kota maju dan beradab dengan seluruh warga merasakan keadilan dan kesejahteraan.

Misi:
Membangun manusia Jakarta menjadi warga yang berdaya dengan menghadirkan kepemimpinan HUMANIS dan MENGAYOMI, penggerak birokrasi yang efektif, menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga bahan pokok, membangun sektor kesehatan, pendidikan, kebudayaan serta menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Membangun lingkungan kota Jakarta secara berkelanjutan dengan perencanaan yang memperhatikan daya dukung lingkungan dan sosial.
Membangun kesejahteraan dengan menciptakan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, dan penanggulangan masalah mobilitas warga kota.

KEKUATAN

Sebagian orang mungkin tak habis fikir dengan saya kenapa begitu seriusnya saya mendukung  Pak Anies. Bahkan salah satu teman saya pernah berkata, “uang gak dikasih, mau aja dikadalin”. Maklum sih, karena bagi sebagian besar kita, politik erat kaitannya dengan uang.

Sikap saya ini merupakan gabungan dari tiga aspek psikologis tersebut. Kekaguman lah (afektif) yang membuat saya dan 20000 ribu orang lainnya bersedia mengenalkan Pak Anies tanpa dibayar. Namun informasi (kognitif) apakah yang membuat saya kagum (afektif) pada Pak Anies, dan bersedia mengenalkan beliau kepada orang banyak (behavior). Berikut adalah beberapa kesimpulan yang saya buat:

1.   Perbedaan antara ingin dan siap
“Harus dibedakan antara ingin dan siap. Yang hari ini begitu banyak di Indonesia adalah orang yang berkeinginan jadi presiden. Berkeinginan jadi presiden konsekuensinya apa?. Yang difikirkan Cara menjadi presiden. Sementara kalau yang siap, orang-orang yang bersiap. Yang dipikiran adalah apa yang harus dikerjakan, apa yang harus dijalankan. Agenda-agenda apa yang penting.”
Itulah jawaban pak Anies Baswedan ketika ditanya oleh Najwa Shihab tentang apakah beliau berkeinginan menjadi Presiden. Sebuah jawaban cerdas yang dijawab dari hati. Dan dibuktikan dalam perbuatan. Beliau tidak berkeinginan jadi presiden, maka beliau tidak masuk partai atau mendirikan partai. Bahkan beberapa bulan sebelum surat undangan konvensi Capres Demokrat sampai, jawaban beliau tetap sama, beliau tak berkeinginan jadi presiden. Dan ketika ditawarkan/diundang untuk mengikuti konvensi capres partai Demokrat, beliau siap. Setiap warga Negara ketika diamanatkan untuk mengabdi pada Republik, semuanya harus siap. Sungguh jawaban yang tulus.

2.   Berbuat karena hati, bukan karena kekuasaan
Pemimpin yang baik bukan pemimpin yang telihat ketika ada maunya saja. Pemimpin sejati tetap berbuat dengan atau tanpa iming-iming kekuasaan. Pak Jusuf Kalla merupakan orang yang saya kagumi dalam hal ini. Beliau tetap berbuat meskipun tanpa kekuasaan. Setelah selesai menjabat sebagai wapres, beliau menjabat sebagai ketua PMI dan Ikatan Masjid Indonesia. Padahal dengan perusahaan yang beliau miliki, beliau bisa saja santai-santai dipekarangan rumah menikmati masa tua.

Bagi kita yang tidak mengetahui nama Anies Baswedan dan baru melihat beliau di tahun 2014 tentu menyamakan beliau dengan para capres lainnya. “keliatan waktu ada maunya aja”, mungkin itu sebagaian pendapat orang. Namun untuk diketahui –jika Pak JK tetap tampil setelah berkuasa- Pak Anies tampil jauh sebelum pesta demokrasi dimulai. Beliau sudah berbuat semampu yang beliau bisa. Beliau adalah penggagas Gerakan Indonesia mengajar yang mengirim anak-anak terbaik bangsa untuk mengabdi setahun di perkampungan yang terpencil. Beliau adalah penggagas Kelas Inspirasi. Beliau pernah menjadi ketua komite etik KPK, anggota TIM 8 dan lain-lain

3.   Niat yang baik, awal yang baik
Banyak para caleg yang memainkan politik uang dalam merebut suara dari  para pemilih. Maka tak heran jika terbentuk konsep “wani piro” setiap ada caleg yang mendekat. Kita tau bahwa menjadi Capres dan Caleg membutuhkan biaya yang besar. Jutaan bahkan Miliaran Rupiah mesti menguap untuk mendapatkan jabatan yang diinginkan. Selanjutnya kita tau efek yang terjadi. Ketika terpilih, semua berlomba-lomba untuk balik modal. Yang mengeluarkan uang sendiri berusaha balik modal lewat jalur korupsi. Yang berhutang pada pengusaha, berusaha untuk membayar dengan pembagian jatah proyek, pengurangan pajak dan manipulasi lainnya.
Hal inilah yang disadari oleh pak Anies Baswedan. Oleh karenanya beliau tidak merogoh kocek yang banyak untuk menyampahi sudut kota dengan poster-poster dan baliho. Pernahkah anda melihat satu lembar baliho Pak Anies di kota anda? Pernahkah anda melihat iklan tentang Pak Anies di TV-TV?. Hal ini karena beliau sadar, “berhutang, pasti akan ditagih”. Dan beliau tak mau membayar hutang dengan uang rakyat.
Oleh karena itu, Beliau mengkampanyekan dirinya lewat media sosial dengan bantuan Relawan Nol rupiah yang sekarang bejumlah 20000 orang diseluruh tanah air. Sebuah kampanye bersih dan inspiratif. Bersih karena tak melibatkan politik uang. Inspiratif karena mampu menggerakkan 20000 orang tak berbayar dalam sebuah ranah yang kotor.

4.   Prestasi yang super
Wah, kalau yang ini cukup banyak yang bisa saya tulis. Beliau memiliki cukup banyak prestasi dan penghargaan Nasional dan Internasional. Dan karena banyaknya, silahkan tanya pada Mbah Google. Keriting tangan saya kalau nulis prestasi beliau satu-satu. hehe.

5.   Gaya kepemimpinan
Masa kampanye merupakan masa obral janji bagi para Caleg dan Capres. Mereka berkata “pilihlah saya dan saya akan menyelesaikan masalah anda”. Janji Para caleg dan Capres seperti ini sudah lama kita dengar, bukan hanya pada masa pemilu kali ini. Mereka bersikap seolah-olah dewa yang menyelesaikan masalah. Apakah mereka dewa?. Jawabannya tentu saja tidak. Mereka adalah manusia biasa yang bertitel pemimpin. Dewa beraksi sendiri tak perlu bantuan manusia. Berbeda dengan pemimpin. Pemimpin itu mengontrol, mengajak bekerja bersama-sama. Kepanitiaan kecil saja membutuhkan kerjasama antara anggota, ketua bidang dan ketua panitia. Apalagi memimpin provinsi dan Negara. Butuh kerja sama antara penyelenggara Negara dan rakyat. Sedikit contoh dari jakarta. Tau kenapa jakarta masih banjir? karena rakyatnya tak diajak kerja sama untuk membuang sampah pada tempatnya. Segudang program untuk mengatasi banjir tak akan berguna kalau rakyatnya masih membuang sampah sembarangan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAWANCARA EDDY SOEPONO 'PARTO PATRIO'

Eddy Supono atau lebih dikenal dengan nama Parto merupakan artis kelahiran Jakarta, 17 April 1961 yang berprofesi sebagai komedian dan merupakan salah satu anggota dari grup lawan patrio yang beranggotakan Parto, Eko Patrio, dan Akri. Parto mengawali karirnya ketika ia menjadi penyiar radio di SK bersama Akri dan Eko. Setelah itu mereka bertiga sepakat untuk mendirikan bersama grup lawak bernama Patrio tepatnya pada tanggal 10 oktober 1994. Setelah itu, mereka pun tenar ketika melawak bersama di acara NGELABA yang ditayangkan oleh stasiun tv TPI. Ketenaran membuat masing – masing personilnya mendapatkan job sendiri, sehingga mereka kerpa ditemukan melawak secara sendiri – sendiri diprogram mereka.   Saat ini Parto dikenal membawakan lakon dalang di acara komedi Opera Van Java bersama sule,   azis,   nunung , dan   andre taulany   yang ditayangkan oleh TRANS 7.   Pada kehidupan pribadinya, parto dikaruniai 3 orang anak dari istri pertamanya, Ida murwan...

BAHASA JURNALISTIK

Jakarta – Aparat kepolisian berhasil menangkap enam orang pelaku aksi perampokan took minimarket di Yogyakarta. Enam pelaku tersebut masih berstatus mahasiswa. Pelaku yang ditangkap aparat kepolisian itu bernama NH (23) Halmahera, WH (26) Tidore, SR (25) Tidore, TA (22) Halmahera, MKY (18) Maluku Utara, ada pelaku lain yang menjadi buron. Kapolresta Yogyakarta Kombes Tommy Wibisono mengatakan, sementara ini ada empat Tempat Kejadian Perkara (TKP) minimarket menjadi tempat perampokan. Empat TKP itu di kota Wirobrajan, Kotagede, Sleman, dan Banguntapan Bantul. “Pelaku ke minimarket dengan menggunakan pistol mainan. Masuk menodongkan senjata dan berhasil mengambil uang atau barang,” ujar Tommy di Mapolresta Yogyakarta, Rabu (29/3/17). Wakasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Yohanes Redoy Sigiro menjelaskan pelaku berstatuskan mahasiswa di beberapa Universitas. Saat melakukan kejahatan, pelaku ini tidak menggunakan penutup kepala. Mereka masuk dan langsung menodongkan se...

WAWANCARA JURNALISTIK

Wawancara Jurnalistik ialah sebuah dialog untuk mengumpulkan dan merekontruksi fakta dari informasi yang telah ada sebelumnya. Pada awalnya jurnalistik diartikan sebagai catatan harian khususnya pada jaman Julius Caesar, kemudian berkembang pesat pada tahun 1960-an muncul Jurnalistik baru. Pada tahun 1970-an muncul juga apa yang disebut sebagai Jurnalistik ini lebih kepada menyusun pesan atau berita yang diolah selayaknya laporan mengguakan riset ilmu sosial. Setelah komputer dan internet makin memasyarakat kemudian muncul apa yang disebut sebagai Cyber Jurnalistik yang menggunakan jaringan internet dalam penyusunan dan penyebarluasan berita atau pesan.  Dan pengertian Jurnalistik itu sendiri ialah, segala bentuk kegiatan yang dilakukan dan sarana yang digunakan dalam mencari, memroses, dan menyusun berita serta ulasan mengenai berita hingga mencapai public atau kelompok tertentu yang menaruh perhatian khusus pada hal-hal tertentu Sumber; Indiwan Seto Wahjuwibow...